Arti ana uhibbuka fillah – Dalam mencintai seseorang, manusia tentunya dapat mengungkapkannya secara langsung terhadap seseorang, baik itu dengan mengungkapkannya secara lisan ataupun dengan menggunakan rangkaian kata-kata yang sangat manis.
Tak jarang, anak-anak jaman sekarang lebih sering mengungkapkan cintanya terhadap lawan jenis menggunakan kata-kata yang dirangkai sedemikian rupa untuk membuat hatinya menjadi luluh, baik itu menggunakan bahasa gaul ataupun bahasa asing yang digunakan agar tampak lebih keren saat diucapkan.
Lihat Juga : Arti Sans
Lalu, apabila kamu ingin mengucapkan perasaan cinta menggunakan bahasa arab kira-kira kata-kata apa ya yang cocok untuk diucapkan? Nah kamu bisa coba menggunakan kalimat ana uhibbuka fillah lho.
Makna dan arti Ana Uhibbuka Fillah sangat cocok bagi kamu yang ingin menyatakan perasaan kepada lawan jenismu, apalagi jika perempuan yang kamu taksir itu sangatlah agamis dan hidup di lingkungan keluarga yang syariat Islamnya cukup tinggi. Lalu apa sih arti kata ana uhibbuka fillah itu sebenarnya? Astor.id akan menjelaskannya secara lengkap untuk kamu.
Arti Ana Uhibbuka Fillah
Ana Uhibbuka Filah artinya yaitu merupakan beberapa gabungan kalimat yang berasal dari bahasa arab, dimana ana berarti aku atau saya, lalu uhibbuka yang artinya mencintai, dan Fillah yang artinya karena Allah.
Jadi jika digabungkan, arti uhibbuka Filah adalah aku mencintaimu karena Allah. Apabila dituliskan dalam huruf arab, maka bentuk tulisan bahasa arab ana uhibbuka fillah yaitu seperti berikut.
أَنَا أُحِبُّكَ فِي اللَّهِ / أَنَا أُحِبُّكَ لِلَّهِ
Makna dari Arti Ana Uhibbuka Fillah
Penggunaan kalimat Ana Uhibbuka Fillah dalam menyatakan cinta kepada lawan jenis yaitu berarti bahwa kamu sangat mencintainya dengan alasah karena Allah SWT, jadi cinta yang dimaksud yaitu cinta yang lebih mulia yang tak akan melihatnya berdasarkan kondisi fisik luar ataupun ekonomi seseorang.
Yuk Pantau Berita Ramadhan 2020 nya Sekarang
Karena Cinta kepada Allah merupakan sebuah cita yang didasarkan kepada iman dan juga takwa yang kemudian diaplikasikan kedalam kejadian nyata seperti menyatakan perasaan kepada lawan jenis.
Didalam ajaran agama Islam sendiri menerangkan bawa cinta seorang hambanya kepada saudara atau lawan jenis harus diungkapkan karena Allah SWT, dan juga membencipun harus karena Allah SWT.
Berkut penjelasannya dalam sebuah riwayat yang disebutkan sebagai berikut.
أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللهِ لَأُنَاسًا مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمُ الْأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِمَكَانِهِمْ مِنَ اللهِ تَعَالَى قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ تُخْبِرُنَا مَنْ هُمْ قَالَ هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوْا بِرُوْحِ اللهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ بَيْنَهُمْ وَلَا أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا فَوَاللهِ إِنَّ وُجُوْهَهُمْ لَنُوْرٌ وَإِنَّهُمْ عَلَى نُوْرٍ لَا يَخَافُوْنَ إِذَا خَافَ النَّاسُ وَلَا يَحْزَنُوْنَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ وَقَرَأَ هٰذِهِ الْآيَةَ ( أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ اللهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Yang berarti bahwa Umar bin Khattab pernah berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat beberapa manusia yang bukan para Nabi dan bukan orang-orang yang mati syahid. Para Nabi dan orang-orang yang mati syahid merasa iri kepada mereka pada hari Kiamat karena kedudukan mereka di sisi Allah Ta’ala.”
Para sahabat Nabi pun bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah engkau akan menceritakan kepada kami siapakah mereka?”
Lalu beliau bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai dengan ruh dari Allah tanpa ada hubungan kekerabatan di antara mereka, dan tanpa adanya harta yang saling mereka berikan. Demi Allah, sesungguhnya wajah mereka adalah cahaya, dan sesungguhnya mereka berada di atas cahaya, tidak merasa takut ketika orang-orang merasa takut, dan tidak bersedih ketika orang-orang merasa bersedih.”
Dan akhirnya beliau membaca potongan ayat ini: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Yunus: 62).” (HR. Abu Daud No. 3527)
Mengucapkan Ana Uhibbuka Fillah Ternyata Sunnah Lho
Banyak yang tidak tahu bahwa mengatakan Ana Uhibbuka Fillah ternyata merupakan sebuah Sunnah lho, tepatnya Sunnah Mahjurah yang telah terabaikan oleh umat muslim, padahal mengatakan kalimat ini bisa menjadi amalan.
Lihat Juga : Arti Fake
Banyak hadits yang menerangkan tentang sunnah ini, untuk saling mengucapkan rasa cinta kepada sesama umat dan saudara. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda sebagai berikut.
إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ صَاحِبَهُ فَلْيَأْتِهِ فِي مَنْزِلِهِ فَلْيُخْبِرْهُ أَنَّهُ يُحِبُّهُ
“Apabila salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya, maka datanglah ke rumahnya, lalu beritahu ia bahwa engkau mencintainya.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad).
Lalu, pada hadits lainnya nabi Muhammad SAW juga menerangkan sabdanya sebagai berikut.
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan tidak bisa sempurna keimanan kalian sampai kalian saling mencintai, maukah kalian aku beritahu sesuatu yang apabila kalian kerjakan kalian saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Ahmad No. 1430; HR. Ibnu Majah No. 3692; HR. Abu Daud No. 5193; HR. At-Tirmizi No. 2688, hadits shahih).
Hukum Mengucapkan Ana Uhibbuki Fillah
Nah, bagi kamu yang belum tahu mengenai apa hukum mengucapkan arti Ana Uhibbuki Fillah, maka akan haram apabila diucapkan kepada lawan jenis dengan tujuan untuk menimbulkan prasangka yang buruk.
Akan tetapi, jika itu diucapkan dengan maksud yang baik dan didalamnya kamu tidak memiliki tujuan untuk sesuatu yang cukup buruk, maka kalimat ini boleh untuk dikatakan seperti yang dijelaskan pada firman Allah SWT terhadap larangan penggunaan Ana Uhibbuki Fillah yang tertuang dalam surat Al-Ahab ayat 32 seperti berikut.
يٰنِسَاۤءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَاَحَدٍ مِّنَ النِّسَاۤءِ اِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهٖ مَرَضٌ وَّقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوْفًاۚ
“Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.”
Lihat Juga : Arti Kata Noob
Maka dari itu, apabila kamu yakin dengan apa yang akan kamu ucapkan, maka ucapkanlah dengan penuh keyakinan bahwa itu semua bertujuan untuk menyatakan perasaan dan juga cinta yang tulus kepada lawan jenis.
Akan tetapi, apabila kamu tak yakin dengan apa yang akan kamu ucapkan dan di dalam benakmu itu dapat membuat terjadinya berbagai prasangka buruk seperti fitnah, lebih baik untuk tidak mengucapkannya.
Contoh Penggunaan Kata Ana Uhibbuka Fillah
Berikut mengenai contoh penggunaan dari kalimat Ana Uhibbuka Fillah.
A: Sungguh saya sangat mencintai kamu, Ana Uhibbuka Fillahita’ala
B: Semoga Allah yang mencintaimu membuatku untuk mencintaimu juga
Itulah penjelasan lengkap mengenai arti Aan Uhibbuka Fillah yang perlu kamu ketahui jika akan mengucapkannya untuk menyatakan perasaan cintamu kepada lawan jenis, semoga membantu ya.